Aplikasi ini sudah didownload jutaan kali di Play Store. Kebanyakan penggunanya berasal dari Uni Emirat Arab (UAE), kemudian Timur Tengah, Afrika dan Amerika Utara. Aplikasi ini populer karena tidak diblokir.
Berdasarkan laporan New York Times, aplikasi ini memberikan akses kepada pemerintah UEA untuk memantau percakapan pengguna, melacak lokasi, menentukan koneksi sosial, dan melacak media, seperti dilansir dari 9to5Google, Senin (18/2/2020).
Pada Desember lalu, developer ToTok membantah tudingan memberikan akses ke pemerintah UEA. Mereka menyebut menghormati privasi dan keamanan data pengguna.
"Bukan hanya kami menghormati privasi dan keamanan, pengguna kami juga memiliki kontrol sepenuhnya pada data mereka yang ingin dibagikan kepada pihak ketiga," ujar ToTok developer seperti dilansir dari The Verge.
Aplikasi ini secara resmi dikembangkan oleh Breej Holding, tetapi itu diyakini sebagai kedok untuk DarkMatter, sebuah perusahaan siber intelijen yang dijalankan oleh pejabat intelijen UEA dan mantan pegawai NSA dan intelijen militer Israel.
Software ini juga terhubung dengan Pax AI, sebuah perusahaan penambangan data yang terkait dengan DarkMatter yang beroperasi dari gedung yang sama dengan agen intelijen dan tempat yang disebut rumah oleh DarkMatter hingga saat ini software itu sendiri diyakini merupakan tiruan ringan dari aplikasi Cina, YeeCall.
(roy/roy)
Teknologi - Terbaru - Google Berita
February 17, 2020 at 11:48AM
https://ift.tt/2wgpsLo
Google Kembali Hapus ToTok Aplikasi Serupa WhatsApp, Kenapa? - CNBC Indonesia
Teknologi - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2ZG5aJj
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Google Kembali Hapus ToTok Aplikasi Serupa WhatsApp, Kenapa? - CNBC Indonesia"
Post a Comment