Tahun lalu, ponsel Jeff Bezos telah dibajak. Dalam penyelidikan tim khusus yang ditugaskan orang terkaya di dunia ini diyakini ponsel tersebut dihack setelah menerima file video 4,4MB yang berisi malware melalui WhatsApp. Facebook telah menyalahkan sistem operasi Apple atas peretasan tersebut dan mengatakan enkripsi end-to-end WhatsApp tidak dapat dibatalkan.
"Kerentanan 'video korup' WhatsApp hadir tidak hanya di iOS, tetapi juga di Android dan bahkan perangkat Windows Phone. Artinya, di semua perangkat seluler di mana WhatsApp terpasang," tulis Durov dalam posting blog berjudul 'Why Using WhatsApp Is Dangerous', seperti dilansir dari Gadget 360, Senin (3/2/2020).
"Kesalahan keamanan ini tidak ada di aplikasi chatting lain di iOS. Seandainya Jeff Bezos mengandalkan Telegram alih-alih WhatsApp, dia tidak akan diperas oleh orang-orang yang membahayakan komunikasinya."
Menurut Durov, WhatsApp menggunakan kata-kata "enkripsi ujung-ke-ujung" sebagai mantra ajaib yang seharusnya secara otomatis membuat semua komunikasi aman. Namun, teknologi ini telah gagal menjamin privasi pengguna. Bahkan ia menuding ada back door atau pintu belakang yang disamarkan sebagai kelemahan keamanan "tidak disengaja" dan dapat menyebabkan kejadian seperti itu.
"Lembaga penegak hukum tidak terlalu senang dengan enkripsi, memaksa pengembang aplikasi untuk diam-diam menanam kerentanan di aplikasi mereka. Saya tahu itu karena kami telah didekati oleh beberapa dari mereka - dan menolak untuk bekerja sama. Akibatnya, Telegram dilarang di beberapa negara di mana WhatsApp tidak memiliki masalah dengan pihak berwenang, paling mencurigakan di Rusia dan Iran, "kata Durov.
Foto: WhatsApp (REUTERS/Dado Ruvic)
|
Menurut sebuah laporan dari FTI Consulting, sebuah perusahaan yang telah menyelidiki telepon Bezos, setelah file video diterima, telepon Bezos mulai mengirim sejumlah besar data keluar, termasuk pesan intimnya dengan pacarnya Lauren Sanchez.
"Akibatnya, masalahnya bukan khusus untuk iOS, tetapi spesifik untuk WhatsApp," jawab Durov.
"Telegram meluncurkan enkripsi end-to-end untuk komunikasi massa bertahun-tahun sebelum WhatsApp mengikutinya, dan kami telah memperhatikan tidak hanya kekuatan, tetapi juga keterbatasan teknologi ini. Aspek-aspek lain dari aplikasi perpesanan dapat membuat end-to-end enripytion tidak berguna."
Salah satunya, fakta bahwa Apple dipaksa oleh FBI untuk meninggalkan rencana enkripsi untuk iCloud.
"Itulah salah satu alasan mengapa Telegram tidak pernah bergantung pada backup cloud pihak ketiga, dan Telegram tidak pernah dicadangkan di mana pun," kata pendiri Telegram.
WhatsApp memiliki 1,5 miliar pengguna secara global sementara Telegram memiliki 200-300 juta pengguna.
"Beberapa orang dapat mengatakan bahwa, sebagai pendiri aplikasi saingan, saya mungkin bias ketika mengkritik WhatsApp. Tentu saja saya tahu. Tentu saja saya menganggap Telegram Secret Chats secara signifikan lebih aman daripada alat komunikasi yang pesaing," jelasnya.
(roy/roy)Teknologi - Terbaru - Google Berita
February 03, 2020 at 06:40AM
https://ift.tt/2uTzWzL
Bos Telegram: Pakai WhatsApp itu Berbahaya - CNBC Indonesia
Teknologi - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2ZG5aJj
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bos Telegram: Pakai WhatsApp itu Berbahaya - CNBC Indonesia"
Post a Comment